Program "Sagu Sapa" Memberdayakan Guru dan Meningkatkan Pembelajaran di SD Negeri 47 Pekanbaru  13 Agustus 2024  ← Back


Beni Saputra (berbaju adat Pekanbaru di sebelah kanan) menjelaskan program “Sagu Sapa” di hadapan Dirjen Nunuk pada saat mengunjungi SDN 47 Pekanbaru dalam rangka kunjungan kerjanya ke Kota Pekanbaru, Provinsi Riau (8/8).

Pekanbaru, Kemendikbudristek
– Dalam memantau perkembangan implementasi pelaksanaan program Merdeka Belajar, khususnya Program Prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependididkan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, melakukan kunjungan kerja, Kamis (8/8) ke Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Dalam kunjungannya Dirjen GTK melakukan kunjungan ke SD Negeri 47 Pekanbaru untuk berdialog dengan Guru Penggerak yang diangkat menjadi kepala sekolah.
 
Beni Saputra, merupakan Guru Penggerak yang telah diangkat menjadi Kepala Sekolah SD Negeri 47 Pekanbaru menyampaikan bahwa sekolahnya telah menerapkan inisiatif unik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya melalui program "Sagu Sapa" (Satu Guru, Satu Praktik Baik).
 
Tujuan dari program “Sagu Sapa”, ucap Beni, berfokus untuk mendorong para guru untuk mengadopsi dan berbagi praktik terbaik di kelas mereka. Ia menambahkan, bahwa program “Sagu Sapa” mellibatkan serangkaian langkah, dimulai dengan tahap prasupervisi di mana para guru dilatih tentang perencanaan dan penyampaian pelajaran.
 
Beni menekankan pentingnya membangun kepercayaan dan hubungan baik dengan para guru, memastikan mereka merasa nyaman untuk berbagi ide dan mencari umpan balik. "Awalnya, banyak guru yang merasa gugup saat diobservasi. Namun, melalui program 'Sagu Sapa', kami telah menciptakan lingkungan yang mendukung di mana mereka dapat bereksperimen dengan metode pengajaran baru tanpa takut dihakimi," tutur Beni.
 
Lebih lanjut, Beni menjelaskan, bahwa komponen utama dari program "Sagu Sapa" meliputi, 1) Perencanaan kolaboratif: Para guru bekerja sama untuk mengembangkan pelajaran yang menarik dan efektif; 2) Pengamatan rekan sejawat: Para guru saling mengamati kelas satu sama lain untuk saling belajar; dan 3) Dukungan berkelanjutan: Para guru menerima umpan balik dan pelatihan secara berkala untuk membantu mereka meningkatkan praktik mereka.
 
“Dengan menumbuhkan budaya kolaborasi dan inovasi, program "Sagu Sapa" telah menghasilkan sejumlah hasil positif, termasuk peningkatan keterlibatan dan kepuasan guru, peningkatan prestasi siswa, dan lingkungan belajar yang lebih beragam dan menarik,” pungkas Beni.
 
Beni yang merupakan Guru Penggerak angkatan 1 diangkat menjadi kepala sekolah pada tahun 2022. Ia adalah satu di antara 233 orang Guru Penggerak yang diangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas di Provinsi Riau. (Rayhan Parady/Editor: Denty)