Sukseskan UNBK, Satuan Pendidikan Berbagi Sumber Daya  10 April 2017  ← Back

Jakarta, Kemendikbud – Ujian Nasional (UN) 2017 untuk siswa Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) dimulai serentak di seluruh Indonesia hari ini, Senin (10-4-2017). Data Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Balitbang Kemendikbud) mencatatkan sebanyak 1,8 juta peserta UN SMA/MA mengikuti evaluasi belajar yang dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 13 April 2017.

Sebanyak 20.553 satuan pendidikan menyelenggarakan UN SMA/MA di tahun 2017. Menariknya, beberapa satuan pendidikan penyelenggara UN bersinergi menyukseskan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dari 9.661 sekolah penyelenggara UNBK, terdapat 7.689 sekolah melaksanakan UNBK secara mandiri, dan 1.972 sekolah UNBK berbagi sumber daya dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).  

Tercatat, 1.145.341 siswa menjadi peserta UNBK, dan 666.878 siswa mengikuti UN berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Pada satuan pendidikan penyelenggara UN, terdapat 9.661 sekolah yang melaksanakan UNBK dan 10.892 sekolah melaksanakan UNKP. Untuk tahun ini, Bangka Belitung, D.I. Yogyakarta, dan D.K.I. Jakarta menjadi provinsi yang 100 persen menyelenggarakan UNBK untuk jenjang SMA/MA.

Usai melaksanaan kunjungan hari pertama pelaksanaan UN SMA/MA, Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud, Daryanto mengungkapkan pelaksanaan UN berlangsung lancar, bahkan para siswa dan pihak sekolah lebih siap untuk mengikuti dan menyelenggarakan salah satu komponen penilaian hasil belajar para siswa SMA/MA ini. Adapun kunjungan berlangsung di enam sekolah, yaitu SMA Negeri 6 Jakarta, SMAN 46 Jakarta, Madrasah Aaliyah Manaratul Islam, SMA Labschool Jakarta, SMA Pangudi Luhur, dan SMA Al Azhar 1 Kebayoran Baru.

“Saya mengunjungi enam sekolah tadi, dan semua berjalan dengan lancar, bahkan siswa terlihat lebih tenang ketika mengerjakan. Tidak hanya itu, pihak sekolah seperti guru, dan kepala sekolah pun sangat mempersiapkan dengan baik,” ujarnya di Kantor Kemendikbud, Jakarta.

Diakuinya, kendala yang terjadi pun seputar tertib pelaksaan UN, sehingga tidak memiliki dampak yang signifikan pada pelaksanaan UN.

“Di SMAN 46, ada kendala teknis untuk penggunaan ruang lab, tapi itu bisa diatasi, ada juga para peserta yang ditemukan membawa telepon genggam ke ruang ujian padahal itu tidak  diperbolehkan sesuai POS UN,” jelasnya.

Irjen Daryanto berharap para siswa dan pihak sekolah tetap konsisten untuk menjunjung tinggi kejujuran, melalui pelaksanaan UN sebagai bagian dari evaluasi hasil belajar. “Bagi seluruh siswa dan pihak sekolah SMA/MA, selamat mengikuti dan menyelenggarakan UN, tetaplah konsisten untuk menjunjung tinggi kejujuran pada pelaksanaan UN ini,” pesan Daryanto. (*)