Hani, Satu-satunya Perempuan di Bidang Lomba Instalasi Pipa  19 Mei 2017  ← Back



Surakarta, Kemendikbud --- "Seru aja, gitu. Bisa main bata, semen, membangun rumah," tutur Hanifah Maulita Rohma. Ia adalah satu-satunya peserta perempuan dalam bidang lomba Plumbing and Heating (Perpipaan dan Pemanasan) di Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) tingkat nasional tahun 2017. Siswi SMK Negeri 1 Blitar, Jawa Timur itu mengaku sangat menyenangi bidang perpipaan dan konstruksi bangunan. Bahkan, ia bercita-cita menjadi expert atau ahli dalam perpipaan. 
 
LKS SMK tingkat nasional tahun 2017 memperlombakan 56 bidang lomba keahlian, salah satunya adalah bidang lomba Plumbing and Heating, atau Instalasi Pipa dan Pemanasan. Perpipaan selama ini menjadi bidang yang lekat dengan laki-laki. Namun, siswi jurusan Teknik Konstruksi Batu dan Beton itu tampak sangat percaya diri menjadi satu-satunya peserta perempuan di antara 10 peserta laki-laki. 
 
Hani, begitu ia biasa dipanggil, sadar bahwa bidang yang disenanginya itu lebih akrab dengan kaum pria dibandingkan kaum perempuan. Ia harus bersaing dengan usaha lebih saat berlomba di LKS SMK, baik di tingkat kota, provinsi, hingga nasional. "Emang kadang ngerasa capek, karena kan butuh kekuatan fisik. Apalagi mental juga perlu," katanya di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (18/5/2017). 
 
Di bidang lomba Plumbing and Heating, Hani dan 10 peserta lain yang semuanya laki-laki, harus mengerjakan instalasi pipa sesuai dengan tugas yang diberikan. Mereka menerima sebuah gambar instalasi pipa beserta desain dan ukurannya, lalu diberikan bahan material dan peralatan untuk membuat instalasi serupa. Beberapa aktivitas yang mereka kerjakan untuk menyelesaikan tugas itu antara lain memotong pipa, mengelas, menyambung pipa, dan membuat uliran pipa. Total waktu yang diberikan kepada peserta adalah 18 jam, yang dibagi menjadi tiga hari, yaitu mulai Selasa hingga Kamis, 16-18 Mei 2017. 
 
"Jadi harus ada perencanaan dan pengerjaannya. Di tahap perencanaan kita menghitung. Kalau hitungannya salah, ukurannya salah, pas pengerjaan jadinya nggak sempurna," tutur Hani yang berniat melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah.
 
Semangat Hani pun diapresiasi oleh para juri. Putra Wijaya, juri bidang lomba Plumbing and Heating dari perusahaan pipa Wavin mengatakan, di dunia konstruksi dan bangunan, bidang plumbing atau perpipaan adalah bidang yang paling memungkinkan untuk diminati perempuan, meskipun jumlahnya juga tidak banyak. Bidang lain seperti konstruksi batu, beton, atau struktur kayu, lebih berat untuk dilakukan perempuan. Sementara Tasrial, juri dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Malang mengatakan, sejauh pengamatannya selama lomba berlangsung, hasil kerja Hani dinilainya rapi dan baik. 
 
Beberapa hal yang menjadi penilaian juri di bidang lomba Plumbing and Heating antara lain cara peserta membaca gambar, serta menyambungkan pipa dan material lain. "Peserta harus mampu membaca gambar, lalu mengimplementasikan sebenarnya sesuai ukuran, misalnya diameternya. Lalu cara penyambungannya (pipa) juga beda-beda, tergantung materialnya," jelas Putra Wijaya yang sudah sering menjadi juri dari dunia industri di LKS SMK tingkat nasional. 
 
Ia mengatakan, pada penilaian akhir bidang lomba Plumbing and Heating, hasil instalasi pipa para peserta akan diuji kekuatannya. "Semua akan dites satu-satu, diuji kebocorannya. Nanti akan dites dengan air yang diberikan tekanan," ujar Putra. Ia menambahkan, terlepas dari kompetensi atau hard skill, siswa SMK juga harus memiliki soft skill, yaitu karakter atau sikap. Soft skill tersebut harus dimiliki lulusan SMK saat terjun ke dunia kerja, yaitu antara lain karakter tidak pantang menyerah, anti mengeluh, disiplin, dan santun. (Desliana Maulipaksi)

 

Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 9300 kali