Proses Pendidikan Harus Menyentuh Karakter ( 28 Februari 2015, Dilihat 536 kali . )
Menumbuhkan karakter mulia pada diri anak diperlukan interaksi yang baik antara orang tua, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan rumah, sekolah, dan keseharian.
Menumbuhkan karakter mulia pada diri anak diperlukan interaksi yang baik antara orang tua, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan rumah, sekolah, dan keseharian.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan berkomitmen untuk memperkuat peranan aktor pendidikan dan kebudayaan (dikbud) di berbagai daerah di Indonesia. Sebagai langkah awal, Mendikbud akan menurunkan komitmen tersebut dengan pelibatan gerakan sipil bagi para aktor pendidikan di seluruh Indonesia. Sebagai informasi, Mendikbud telah memulai komitmen dengan mengaktifkan pelibatan gerakan sipil melalui diskusi bersama Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), di Jakarta, hari Selasa lalu (24/2). Tidak hanya itu, Mendikbud Anies pun turut merangkul penggiat pendidikan dan kebudayaan di Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan hadir di Kota Bandung untuk berdialog bersama guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa dalam sebuah Seminar Nasional Pendidikan, Sabtu (28/2/2015) di Gedung Merdeka Museum Konferensi Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memberikan penghargaan kepada delapan orang masyarakat sekitar Museum Manusia Purba Sangiran yang peduli atas pengembangan situs.
Museum Manusia Purba Sangiran, kata Mendikbud, dapat diberdayakan sebagai tempat pendidikan tentang kebudayaan. Selain itu juga dapat diberdayakan sebagai pariwisata yang sangat besar. ”Tidak ada tempat lain di dunia yang selengkap sangiran dalam koleksi warisan peradaban pra sejarah. Disinilah tempat belajar yang luar biasa
Jelang pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2015 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyerukan kepada dinas pendidikan, LPMP, dan penyelenggara UN untuk mengutamakan integritas. Hal tersebut disampaikan pada sosialisasi UN kepada kepala dinas pendidikan,
Ada empat kriteria yang dilombakan, yaitu Desain Arsitektur Tempat Tinggal (tempat tinggal satu keluarga dan beberapa keluarga); Desain Arsitektur Bangunan Umum yang Ramah Lingkungan (terbagi dalam 4 kategori: bangunan komersial, tempat tinggal, sosial, dan khusus); Bangunan Industri; dan Bangunan Proyek Konservasi.
Ketua Panitia SNMPTN 2015, Rochmat Wahab mengatakan, seluruh rektor perguruan tinggi negeri (PTN) sepakat untuk mempertimbangkan hasil ujian nasional (UN) dalam Seleksi Nasional Masuk PTN. Pertimbangan ini diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing PTN.
Hasil ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA yang akan diumumkan pada 18 Mei 2015 tetap menjadi salah satu pertimbangan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Indonesia, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai pengelola dan penyandang sebagian dana keikutsertaan Indonesia di FBF, ingin menjadikan Frankfurt Book Fair 2015 sebagai pameran peradaban Indonesia.
Pertunjukan Chest of Shadows melibatkan 90 anak muda dari berbagai latar belakang, lembaga, dan bahkan bangsa untuk bekerja sama sebagai sebuah tim dalam merayakan kesatuan dalam keragaman melalui seni.
Lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dituntut untuk memiliki kompetensi dalam bidang keahlian. Kompetensi tersebut dinilai dari ujian praktik kejuruan yang mengambil bobot 70 persen dan 30 persen lainnya dari ujian teori kejuruan.
Jakarta, 25 Februari 2015 --- Hasil Ujian Nasional (UN) SMA/sederajat digunakan sebagai pertimbangan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Kesempatan langka menjadi Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair (FBF) diterima Indonesia pada tahun ini. Untuk mendapatkan kesempatan langka dan terhormat ini, Indonesia hanya menunggu selama lima tahun.
Pelaksanaan ujian berbasis komputer (computer based-test/CBT) dalam ujian nasional (UN) tahun ini untuk tingkat SMA/SMK/MA dimulai lebih awal dibandingkan jadwal pada penyelenggaraan ujian berbasis kertas (paper based-test/PBT).
“Kita harus siap menunjukkan kepada dunia tentang perkembangan dan masa depan peradaban Indonesia. Saya kira kita sudah relatif siap. Masih ada beberapa bulan sebelum Oktober,” tutur Sesjen Kemendikbud, Aiunun Na'im, optimis.
“Karena dunia, khususnya Komite Frankfurt Book Fair, melihat Indonesia sebagai sebuah negara yang harus diperhatikan oleh dunia. Jadi kesempatan ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi Indonesia untuk bisa menunjukkan dirinya,” ujar Mendikbud.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pada pelaksanaan “Simposium Pendidikan Nasional: Membumi-Landaskan Revolusi Mental dalam Sistem Pendidikan Indonesia”, menyampaikan empat pesan. Simposium tersebut dilaksanakan di kantor Kemendikbud, Selasa s.d Rabu, 24 s.d. 25 Februari 2015.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menerima kunjungan Presiden Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 Juergen Boos di Kantor Kemendikbud, Selasa (24/02/2015).
“Kami mengapresiasi inisiatif Mendikbud yang membuka ruang bagi masyarakat untuk ikut terlibat dalam proses kebijakan berskala nasional ini,” kata Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesian Corruption Watch (ICW) Febri Hendri
Pertama, terbentuknya insan dan ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong royong. Kedua, peningkatan mutu dan akses. Ketiga, pengembangan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik.
“Pendidikan sebagai sebuah gerakan jelas membutuhkan keterlibatan publik. Oleh karena itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan secara sadar melakukan pelibatan publik dalam bersama-sama mengurusi pendidikan di negeri ini," ujar Mendikbud.
Besarnya anggaran pendidikan di daerah membutuhkan peran penguatan berupa kontrol bersama antara pemerintah pusat dan masyarakat sipil. Untuk itu, keterlibatan publik dalam program pendidikan menjadi sangat penting.
“Pemahaman tentang keuangan sekarang sangat mendasar sekali. Anak-anak kita akan hidup di era yang berbeda. Mereka akan hidup di era di mana aktivitas keuangan modern adalah bagian dari keseharian,” ujar Mendikbud.